Langsung ke konten utama

Kuliah oh Kuliah



Disclaimer: Sebelumnya saya mohon maaf apabila saya secara tidak langsung menyertakan anda didalam tulisan ini. Tulisan ini murni curhatan hati dari saya yang tidak bermaksud untuk ngerasani anda, wkwkwk.

Yak, sedikit curhat aja ya untuk kali ini.

Sudah lama sekali blog ini tidak terurus, mungkin sudah semenjak beberapa bulan yang lalu. Daripada blog ini kosong mari kita isi dengan sedikit ulasan tentang apa saja yang telah aku lewati selama (masa kuliah) ini.

Aku ingat sekali pas masuk kuliah, yaitu sekitar minggu terakhir bulan Agustus 2015 (tepat satu tahun yang lalu) dimana aku hanya mengenal beberapa teman dan kakak tingkat yang dulu pernah satu sekolah, dan saat itu masih sedikit kelelahan pasca mengikuti PPSMB Palapa + Kesatria yang bisa dibilang sangat mengasyikkan (u wot m8?)

Oya, jika ada yang bertanya, aku cuman seorang mahasiswa yang biasa aja, kuliah di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, ngambil prodi TI.

Semester 1 bisa dibilang semester orientasi dan masa transisi dari siswa ke mahasiswa. Surprisingly ada beberapa hal dari masa lalu yang lama hilang lalu muncul kembali. Sebagian mata kuliah yang kuambil merupakan lanjutan dari pelajaran SMA, sebagian lagi adalah mata kuliah dasar. Oya, selama full 1 semester ini hampir kemana2 aku naik sepeda. Berkat bantuan osjur beserta tugasnya, kumpul dan kerja bareng angkatan 2015 ditambah setrum listrik (sebenarnya setrumannya sih biasa aja tapi suaranya bikin ngeri!) dan pentas makrab osjur, bisa dibilang aku telah beradaptasi dan mengenal sedikit lebih banyak tentang kampusku ini. Walaupun aku masih belum bisa dibilang relevan dikalangan teman seangkatan, kating maupun dosen...


Setelah melakukan observasi, stalking & kenalan, demografi angkatanku (2015) cukup menarik. Teman-temanku kalau dari segi jumlah ya jelas cowok > cewek. Ada teman yang pindah dari kampus lain lah, ada yang udah punya bisnis lah, ada yang udah mainan webhosting lah (sampe bisa beli laptop ThinkPad seharga MacBook Pro 13 inch!), ikut Gamaband/GMCO/PSM lah, ada yang atlet lah, ada juga yang dia mantan ketua OSIS/MPK pas SMAnya lah, dan banyak yang jago ini itu.

credit: Axell

Yang namanya "Gap" baru terbentuk diakhir semester 1 ini. Gap ini dimulai dari sesuatu yang simpel, misalnya, teman nebeng ke kampus lah, teman hangout lah atau yang lainnya. Walaupun begitu keberadaan suatu gap di suatu kampus/komunitas tentu tidak bisa terhindarkan, dan pasti ADA, no matter how solid they are. Pada akhirnya gap disini hanya sekedar teman hangout dan chat grup Line, misalnya, L*, G*, T***an.

Semester 2 mungkin bisa dibilang dimana aku (akhirnya) ikut dalam kegiatan non-akademik, yaitu Organisasi (KMTETI) dan event (Technocorner). Sebelumnya dijaman SMA, SMP maupun SD aku nggak pernah ikut organisasi apapun macam OSIS, MPK dsb.. Tapi kalau ikut ekskul dan event sih pernah, cuman kesannya kayak kurang greget. Mulai dari sini kuliah-nya mulai aneh dan praktikumnya nambah jadi 2 bung! Semester ini aku baru menyadari nikmatnya punya kendaraan (mobil) sendiri, yaitu bisa jalan-jalan sendiri tanpa perlu bantuan orang lain, menjelajahi tempat-tempat baru, mencoba makanan2 baru, dsb.

Semester 2 ini aku sering mengalami "Resesi" dimana aku mengalami hambatan besar (baca: anxiety) dalam melakukan sesuatu karena beberapa faktor eksternal yang sebenarnya nggak nyambung sama sesuatu itu (it sucks!) Contoh: IEM (Headset) yang mahal harganya tiba-tiba hilang diambil orang, Lupa bawa lensa zoom DSLR yang ada fitur auto-focus untuk keperluan dokumentasi Technocorner, dan yang lainnya. Dan sayangnya karena "resesi-resesi" tersebut, efektifitas belajar jadi terganggu dan IP-ku menurun, dimana yang lain IP-nya naik semua.

Semester 3 ini dibuka dengan awal yang baik, dan akhirnya ada adik kelas, yay! Aku juga mulai ikut UKM Renang (untuk olahraga) Saat artikel ini ditulis, angkatan 2016 masih ada osjur, yang namanya diganti dari FDK ke TLS (sebenarnya sama aja kegiatannya, cuma lebih intensif, lebih cepat, dan slightly less strict dibanding osjur yang sebelumnya). Mungkin bulan Oktober tahun ini baru rampung sepenuhnya (mending daripada osjur 9 bulan kayak jurusan sebelah :v)

Dilain pihak, semester ini mata kuliahnya makin aneh dan makin susah dipahami dibanding sebelum - sebelumnya. Yah, semoga semester ini tidak ada "resesi-resesi" yang terjadi di waktu sebelumnya. Dan semoga semester ini aku bisa lebih relevan lagi, lebih sering main ke workshop KMTETI, lebih sering ngumpul / jalan-jalan bareng temen dan lebih rajin belajar.

Di masa kuliah ini juga aku mulai mengisi waktu luang dengan melakukan hal-hal positif, seperti lebih banyak waktu untuk kumpul bareng teman/kakak tingkat, mengembangkan skill, belajar dan menjalankan hobi. Berkat teman kuliahku yang diam-diam jago, diam-diam kaya, diam-diam pinter dan diam-diam berpengalaman.

Tambahan:
- Orang IT kayak aku belum bisa ngoding sejago anak Ilmu Komputer atau bisa ngedesain grafis/audiovisual sejago anak DKV, sini baru belajar dasarnya bung!
- I hate debugging so much, i wish some developers create an text editor which automatically corrects any typo detected on the source code.
- Kalau ada teman-teman 2015 yang membaca artikel ini, santai aja yah :D

Sekian.

Semester 1. Good times, indeed.
credit: Hera

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi Glass Cockpit (IT on the Plane)

TEKNOLOGI APAAN TUH? Teknologi Glass Cockpit  merupakan teknologi yang diterapkan di kokpit pesawat yang terdiri dari perangkat elektronik digital, termasuk Layar LCD besar dibandingkan dengan teknologi lama yang penuh dengan tombol analog dan indikator. Teknologi ini mengintegrasikan kontrol pesawat, sistem autopilot, komunikasi, navigasi, dan sistem monitoring pesawat. Sebuah glass cockpit menggunakan beberapa layar yang dijalankan oleh sistem manajemen penerbangan yang bisa dikonfigurasikan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan. Sekarang coba bandingin kedua gambar dibawah ini! Nah ini adalah kokpit dari sebuah Airbus A380 ( rilis 2005) yang telah menggunakan teknologi glass cockpit Dan ini adalah kokpit dari sebuah Boeing 747 seri lama (100) (rilis 1960-akhir) yang penuh dengan tombol dan indikator analog, yang tak memakai teknologi glass   cockpit  Nah, beda jauh kan? Teknologi ini juga memiliki peran yang besar untuk menyederhanakan tampilan pada kokpit dan m

Tips dan trik dalam Air Travelling

Sebelumnya, akan dijelaskan dulu apa yang menjadi maksud dari Air Travelling itu sendiri " Perjalanan udara adalah perjalanan yang menggunakan sarana transportasi seperti Pesawat Terbang, Helikopter, Balon Udara, Glider, Parasut, dan sebagainya. Penggunaan transportasi udara telah meningkat secara pesat dalam kurun beberapa dekade terakhir, dan sangat populer pada pertengahan tahun 1980-an hingga sekarang. Perjalanan udara dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu Penerbangan Domestik dan Penerbangan Internasional " Oke deh, langsung aja tips dan triks-nya 1. Pilih dan rencanakan rute-mu,  Nah perencanaan rute ini penting, soalnya dalam pemilihan rute ini kamu bakal bisa menghemat uangmu, misalnya kamu dari Jakarta mau ke Amsterdam, usahakan cari penerbangan yang langsung kesana, bukan transit sana-sini, karena kamu juga bisa menghemat uang, waktu serta tenaga. 2. Pilih maskapai dan tarif yang sesuai dengan kantong dan rute. Maskapai di dunia ini secara umum diba

Opini: "Amsterdam" oleh Coldplay

Halo! :D Post kelima mimin nih! :D Jadi kali ini mimin akan mengulas sedikit tentang Lagu besutan Coldplay (lagi) berjudul Amsterdam. Lagu ini baru aja kudenger (padahal lagu ini keluaran tahun 2002) pas bulan Juli 2013, saat awal - awal bulan puasa. Dan setelah berkali - kali kudenger ternyata lagu ini memiliki makna yang cukup mendalam dan membawa kesan yang galau dan sedih bagi pendengarnya. Judul lagunya ini kagak ada hubungannya sama sekali dengan lirik dari lagu ini. Hanya saja Chris Martin menulis lagu ini ketika berada di kota Amsterdam Yap, memang sedih, soalnya lagu ini menceritakan seorang yang kehilangan rasa kesenangannya dan menderita sesuatu yang mempengaruhi keteguhan mentalnya (entah depresi atau putus asa) serta penyesalan yang mendalam. Awalnya dia tetap sabar untuk menunggu bahwa dia akan mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, dia untuk meyakini bahwa itu akan menjadi kenyataan. Setelah lama menunggu, akhirnya hal itu tidak pernah datang, dan dia dirundu