Langsung ke konten utama

Teknologi Glass Cockpit (IT on the Plane)

TEKNOLOGI APAAN TUH?

Teknologi Glass Cockpit  merupakan teknologi yang diterapkan di kokpit pesawat yang terdiri dari perangkat elektronik digital, termasuk Layar LCD besar dibandingkan dengan teknologi lama yang penuh dengan tombol analog dan indikator. Teknologi ini mengintegrasikan kontrol pesawat, sistem autopilot, komunikasi, navigasi, dan sistem monitoring pesawat. Sebuah glass cockpit menggunakan beberapa layar yang dijalankan oleh sistem manajemen penerbangan yang bisa dikonfigurasikan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan. Sekarang coba bandingin kedua gambar dibawah ini!

Nah ini adalah kokpit dari sebuah Airbus A380 ( rilis 2005) yang telah menggunakan teknologi glass cockpit

Dan ini adalah kokpit dari sebuah Boeing 747 seri lama (100) (rilis 1960-akhir) yang penuh dengan tombol dan indikator analog, yang tak memakai teknologi glass cockpit 

Nah, beda jauh kan? Teknologi ini juga memiliki peran yang besar untuk menyederhanakan tampilan pada kokpit dan memudahkan Pilot maupun kopilot dalam pengoperasian dan navigasi serta membuat pilot bisa fokus dalam mengolah informasi2 yang penting. Teknologi ini  populer di perusahaan penerbangan dan biasanya akan menghilangkan fungsi Insinyur penerbang, dan menghemat biaya. Dalam waktu beberapa tahun teknologi ini telah diterapkan pada pesawat kecil dan akan diterapkan di mobil dan transportasi darat lainnya.

SEJARAH & LATAR BELAKANG

Sebelum tahun 1970-an, teknologi untuk instrumen kokpit dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pada pesawat-pesawat baru. Karena, instrumen komputer tidak sesimpel dan seefisien sekarang serta teknologi & tenaga yang belum kuat sehingga susah untuk diterapkan di pesawat. Kebutuhan akan pesawat, peningkatan lalu lintas pesawat di udara dan penemuan sistem digital memaksanya untuk berubah.

Rata rata pesawat transport di saat itu terpasang instrumen dan kontrol yang jumlahnya melebihi 100, dan kokpit pesawat sipil dipenuhi oleh tombol, indikator, dan lampu. yang menyebabkan petugas kokpit harus lebih perhatian terhadap instrumen2 tersebut. Sehingga, NASA melakukan penelitian untuk menciptakan sistem terintegrasi yang memudahkan untuk penggambaran situasi penerbangan. Dan dilakukan kepada beberapa test terbang yang mendemonstrasikan sebuah sistem Glass Cockpit. Pada tahun itu mereka masih menggunakan Layar CRT non-sentuh (yaiyalah) sebagai instrumen utama dari kokpit itu.

Di tempat lain, Boeing juga dengan NASA bekerjasama untuk mendesain sebuat pesawat SST yang disebut Boeing Model 2707 yang akan dilengkapi teknologi Glass Cockpit dan sistem ergonomis lainnya, sayangnya pada tahun '71, proyeknya dihentikan. Tapi itu tidak membuat penelitian Glass Cockpit itu dihentikan, dan akhirnya, mereka sukses dalam mengembangkan itu, dan menerapkannya pertama kali pada pesawat MD-80 yang dikenalkan tahun 1979. Maskapai dan penumpang pun mengalami keuntungan karena itu. Karena teknologi itu, Pilot lebih mengerti akan situasi pesawat yang menyebabkan tingkat keamanan dan efisiensi penerbangan meningkat. LCD baru ditemukan pada tahun 90an, tapi layar LCD generasi awal memiliki beberapa kekurangan sehingga teknologi itu tidak cocok di penerbangan, baru pada beberapa tahun kemudian, teknologi itu bisa diterapkan dan hampir semua pesawat modern sekarang menggunakan itu.

PENGGUNAAN DI PESAWAT
Beberapa pesawat yang menerapkan teknologi ini adalah: (Versi awal)

McDonnell Douglas MD-80 (Pengguna perdana)

Boeing 757-200

Boeing 767-300

Airbus A300-B2

Berbeda dengan glass cockpit era sebelumnya, dimana desainer hanya menyalin tampilan dan nuansa instrumen elektromekanis konvensional ke layar tabung sinar katoda, yang merupakan tampilan baru. Mereka terlihat dan berlaku mirip dengan komputer lain, dengan jendela dan data yang dapat dimanipulasi dengan perangkat point-and-click. Mereka juga menambahkan medan tanah, grafik pendekatan cuaca, ketinggian vertikal, dan navigasi gambar 3D.

Konsep pengembangan glass cockpit memungkinkan produsen pesawat untuk memodifikasi kokpit ke tingkatan yang lebih besar dibanding sebelumnya. Seluruh produsen yang terlibat telah memilih untuk memodifikasinya dalam satu atau lain cara, seperti penggunaan trackball, atau joystick sebagai perangkat input pilot dalam lingkungan bergaya komputer. Banyak sekali modifikasi yang ditawarkan oleh produsen pesawat untuk mengembangkan "situational awareness" dan mengkostumisasikan antarmuka manusia dengan mesin untuk meningkatkan keamanan.

Glass Cockpitt versi modern mungkin dilengkapi dengan Penglihatan Sintetik (SVS) atau Enhanced Vision systems (EVS). Sistem penglihatan sintetik menampilkan penggambaran 3D yang realistis pada dunia luar (seperti simulasi penerbangan), bedasarkan database daratan dan fitur geofisis dalam hubungannya dengan informasi posisi dan ketinggian yang dikumpulkan dari sistem navigasi pesawat. Sistem penglihatan sintetis mmenambahkan informasi yang bersifat "real-time" dari sensor eksternal, seperti kamera inframerah.

Dan berikut ini pesawat yang telah menggunakan teknologi yang sama tapi lebih canggih

Boeing 737-900ER

Boeing 747-400

Boeing 777

Sudah banyak pesawat yang dipasang dengan teknologi ini. Beberapa Sistem Glass Cockpit seperti Garmin G1000 sekarang tersedia pada beberapa pesawat keluaran baru, termasuk Cessna 172. Banyak juga pesawat kecil yang dimodifikasi dan diganti instrumen lamanya dengan teknologi baru ini.
Dan jangan lupa, teknologi ini telah diterapkan di berbagai jenis pesawat luar angkasa seperti Ulang-alik NASA: Atlantis, Columbia, Discovery dan Endeavour dan model Soyuz TMA (Russia) terbaru keluaran 2002.
Berurutan: Garmin G1000 dan Diamond DA-42

Dan pesawat kecil seperti Dassault Falcon, Bombardier Challenger, Learjet, Cessna Citation, Piper Cherokee, dan Cessna 172. Serta Pesawat tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II menggunakan "layar kokpit panoramik" dengan sensor sentuh yang menggantikan sebagian besar tombol dan saklar yang ditemukan pada sebuah kokpit pesawat.

Kiranya kalau ada yang salah atau kekurangan mohon dimaafkan, karena Tuhan Maha Pemaaf dan Nobody's Perfect  :)
Oke, Sekian dari Saya tentang Teknologi Glass Cockpit, semoga membantu :)

SUMBER
SUMBER 1
SUMBER 2
SUMBER 3
SUMBER 4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lakukan hal yang benar

Di kala terjadi bencana, tidak terkecuali pandemi COVID-19, tentunya sebagian besar dari kita selalu menghadap ke depan dan berharap-harap cemas bahwa pandemi ini akan segera berakhir. Banyak yang berharap agar dapat melakukan perjalanan wisata ke luar kota, banyak yang berharap agar dapat diberikan pekerjaan bagi mereka yang kehilangan pekerjaannya atau yang barusan lulus kuliah, banyak yang berharap bahwa pendapatan, omset atau gaji mereka akan normal kembali seperti biasanya dan juga berharap agar mereka terbebas dari penyakit COVID-19, bagi mereka yang terinfeksi. Untuk meraih hal-hal yang kita inginkan di masa depan, setelah pandemi ini berakhir, apa yang perlu kita lakukan  sekarang ? " You are lost, hope is gone, but you must go on. And do the next right thing... " Kutipan ini diambil dari lagu yang berjudul “ The Next Right Thing ”, salah satu lagu yang terdapat pada film  Frozen II , mungkin lagu ini bukan yang terbaik, tapi lagu ini adalah salah satu yang paling ber

Tips dan trik dalam Air Travelling

Sebelumnya, akan dijelaskan dulu apa yang menjadi maksud dari Air Travelling itu sendiri " Perjalanan udara adalah perjalanan yang menggunakan sarana transportasi seperti Pesawat Terbang, Helikopter, Balon Udara, Glider, Parasut, dan sebagainya. Penggunaan transportasi udara telah meningkat secara pesat dalam kurun beberapa dekade terakhir, dan sangat populer pada pertengahan tahun 1980-an hingga sekarang. Perjalanan udara dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu Penerbangan Domestik dan Penerbangan Internasional " Oke deh, langsung aja tips dan triks-nya 1. Pilih dan rencanakan rute-mu,  Nah perencanaan rute ini penting, soalnya dalam pemilihan rute ini kamu bakal bisa menghemat uangmu, misalnya kamu dari Jakarta mau ke Amsterdam, usahakan cari penerbangan yang langsung kesana, bukan transit sana-sini, karena kamu juga bisa menghemat uang, waktu serta tenaga. 2. Pilih maskapai dan tarif yang sesuai dengan kantong dan rute. Maskapai di dunia ini secara umum diba